Sabtu, 22 Oktober 2011

Bab II ( Bagaimana Pemerataan & Kualitas Pendidikan DiIndonesia )

Bila berbicara tentang pendidikan di Indonesia tak akan pernah ada habisnya. Akan ada saja masalah yang menyangkut pendidikan di Negeri ini, seperti masalah sarana dan prasarana pendidikan. Sebenarnya pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, seperti program BOS (Bantuan Operasional Siswa) yang merupakan program pemerintah untuk mendukung wajib belajar 9 tahun, yang bertujuan menggratiskan seluruh siswa miskin ditingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasi sekolah, baik di negeri maupun skolah swasta, menggratiskan seluruh SDN-SMPN terhadap biaya sekolah, kecuali Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Interasional (RSBI) dan meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa si sekolah swasta. Meskipun seluruh SDN-SMPN di Indonesia sudah menerima dan mejalankan program BOS, tapi masih tetap saja pihak sekolah yang mewajibkan para siswanya membayar sejumlah uang untuk alasan tertentu. Bukankah setiap sekolah Negeri itu tidak pantas menerima sumbangan dari pihak luar, karena sekolah Negeri itu milik pemerintah dan pemerintahlah yang wajib bertanggungjawab dan membiayayainya. Berbeda dengan sekolah swasta yang memang pantas menerima sumbangan dari pihak luar. Hal seperti itulah yang memaksa masyarakat miskin tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya, kalaupun ada mungkin meeka hanya bisa menyekolahkan anaknya sampai mendapatkan ijazah SD, dan mungkin hanya beberapa yang sanggup melanjutkan ke SMP. Mungkin masih mending bila kondisi ini menimpa masyarakat miskin pedesaan yang secara ekonomi masih bisa terjangkau,
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
(1). Rendahnya sarana fisik,
(2). Rendahnya kualitas guru,
(3). Rendahnya kesejahteraan guru,
(4). Rendahnya prestasi siswa,
(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Mahalnya biaya pendidikan.
Berarti dengan hal-hal yang seperti ini, kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia belum cukup baik. Karena masih banyak sarana dan prasarana yang harus diperbaiki, parahnya lagi pendidikan di Indonesia hanya milik orang yang mampu. Dan semoga saja kedepannya pendidikan di Indonesia bisa lebih baik lagi, dan bisa mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata Dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar