Prototyping adalah proses
pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran
dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan
fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses
pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak
yang akan dibuat.
Rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak
yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada
siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah
batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan
metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model
(model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan
menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working
model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem
final
Kelebihan Model RAD
- Setiap fungsi mayor dapat
dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan
dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan
kemudian diintegrasikan sehinnga
waktunya lebih efesien
- RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
- RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang
ada (reusable object)
sehingga pengembang pengembang tidak perlu
membuat dari awal lagi dan waktu
lebih singkat.
- Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya ketimbang mengembangkan sendiri.
- Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potonganpotongan script.
- Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
- Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.
- Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan wizard.
- Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.
- Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantuan (CASE tools).
- Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
- Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.
Kelemahan RAD model :
1. Untuk proyek dengan skala besar, RAD membutuhkan sumber daya manusia yang cukup untuk membentuk sejumlah tim RAD.
2. RAD membutuhkan pengembang dan pemakai yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan aktivitas melengkapi sistem dalam kerangka waktu yang singkat.
3. Akan menimbulkan masalah jika sistem tidak dapat dibuat secara modular.
4. RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
Dimensi
Prototype1. Untuk proyek dengan skala besar, RAD membutuhkan sumber daya manusia yang cukup untuk membentuk sejumlah tim RAD.
2. RAD membutuhkan pengembang dan pemakai yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan aktivitas melengkapi sistem dalam kerangka waktu yang singkat.
3. Akan menimbulkan masalah jika sistem tidak dapat dibuat secara modular.
4. RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
·
Dalam hal ini terdapat beberapa dimensi Prototype yaitu :
penyajian, lingkup,
executability dan maturation.
·
Langkah menggunakan Metode Komputer, yaitu :
Menirukan lebih banyak
kemampuan sistem.- Pada umumnya hanya baru beberapa aspek atau fitur
- Dapat berpusat pada lebih banyak detail
-
Bahaya: Para pemakai jadi lebih segan untuk menyarankan perubahan sekali
ketika mereka melihat prototype yang lebih realistis.
Konstruksi teknis pada
Terminologi Prototype yang digunakan sebagai media interaksi manusia dan
komputer.
1.Prototype Horisontal
- Sangat luas, mengerjakan sebagian besar
interface, tetapi tidak mendalam
- Mencakup seluruh antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok, berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya
- Misal, pengguna dapat mengeksekusi seluruh navigasi dan perintah pencarian, tapi tanpa memanggil informasi real.
- Mengurangi level fungsionalitas, tetapi semua fitur ada.
- Mencakup seluruh antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok, berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya
- Misal, pengguna dapat mengeksekusi seluruh navigasi dan perintah pencarian, tapi tanpa memanggil informasi real.
- Mengurangi level fungsionalitas, tetapi semua fitur ada.
2.Prototype Vertikal
- Lebih sedikit aspek atau
fitur dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian
yang sangat baik
- Mengandung fungsi yang detail tapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, dan tidak pada keseluruhan sistem
- Misalnya dalam sistem informasi penerbangan, pengguna dapat mengakses suatu basisdata dengan data real dari penyedia informasi, tetapi tidak untuk keseluruhan data
- Mempunyai performans lebih rendah dibanding sistem final
- Tidak dalam jaringan
- Mengandung fungsi yang detail tapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, dan tidak pada keseluruhan sistem
- Misalnya dalam sistem informasi penerbangan, pengguna dapat mengakses suatu basisdata dengan data real dari penyedia informasi, tetapi tidak untuk keseluruhan data
- Mempunyai performans lebih rendah dibanding sistem final
- Tidak dalam jaringan
Metode Rapid Prototyping
Metode
prototype melibatkan user secara langsung dengan analisis dan
perancangan, sangat efektif untuk pengoreksian sistem. Prototype merupakan
sistem yang berjalan (bukan hanya sekedar ide diatas kertas) yang dibangun
untuk menguji ide dan asumsi mengenai sistem. Sama halnya seperti sistem berbasis
komputer, yang berisi software yang berjalan yang menerima input, menampilkan
kalkulasi dan menghasilkan output tercetak maupun tampilan informasi atau
menampilkan aktivitas penting lainnya.Rancangan dan informasi yang dihasilkan
di evaluasi oleh user, akan lebih efektif jika digunakan data dan
situasi yang sesungguhnya. Perubahan sangat diperlukan hingga sistem
digunakan.Secara umum analis sistem menetapkan prototype menjadi metode yang
paling tepat untuk dilaksanakan jika :
- Belum ada sistem dengan karakteristik yang sama dengan sistem yang diajukan
yang pernah dikembangkan oleh pengembang.
- Fungsi utama dari sistem hanya diketahui sebagian, selebihnya tidak teridentifikasi melalui analisis kebutuhan.
- Pengalaman dalam menggunakan sistem yang secara signifikan ditambahkan kedalam daftar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem.
- Versi alternatif dari sistem yang akan dikembangkan melalui pengalaman dan pengembangan tambahan dan perbaikan fitur.
- Pengguna user ikut berpartisipasi dalam proses pengembangan. Sumber http://www.informaticse.com/2012/02/metode-prototyping.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar