Jumat, 19 April 2013

Analisa Tugas,Informasi dan Data


Assalamualaikum Wr'Wb
      Dalam pembahasan kali ini yaitu tentang anlisa tugas dan sumber penggunaan informasi ,kemudian data Input Output dan yang terakhir yaitu Evaluasi & Kognitif
ANALISA TUGAS  Dalam membangun rekayasa suatu pekerjaan yang akan direncanakan tentu kita harus membuat suatu analisi tugas dimana analisis ini digunakan untuk menggambarkan sebuah proses data yang terjadi dalam membuat suatu analisis data tentu kita harus membutuhjan ketelitian yang sangat jeli agar tidak timbul kesalahan yang takutnya nanti akan berakibat fatal.Analisi tugas itu sendiri Adalah proses menganalisa bagaimana manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada.
Jenis-jenis Analisi tugas antara lain;
Ø  Interview
proses wawancara yang biasanya dilakukan oleh dua orang.
Ø   Observasi
Proses peninjaun langsung
Ø  Dokumentasi
sesuatu yang tertulis , tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti
Ø   Analisis Prosedural
mengidentifikasi tahap-tahap

Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru,sumber informasi juga sebagai Data yang merupakan data dalam bentuk masih mentah dan perlu diolah lebih lanjut.Penggunaan Informasi Suatu Organisasi yaitu memberikan kejelasan mengenai sesuatu hal yang sudah, sedang dan yang akan dihadapi oleh organisasi.

Yang mendasari adanya IMK adalah karena kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan computer yaitu  mengggunakan sejumlah menu maupun teks.atau juga bisa menggunakan alat bantu masukan(input),yang berupa nouse ataupun keyboard.dan juga memerlukan alat bantu keluaran(output unit),yang dimana data-data tersebut dapat disimpan dalam media penyimpanan yang biasa disebut memori unit.
Prinsip kerja komputer = input – proses – output.Kepada komputer diberikan data yang umumnya berupa deretan angka dan huruf. Kemudian diolah didalam komputer yang menjadi keluaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia.
Tanpa disadari kita (manusia/user) telah berinteraksi atau berdialog dengan sebuah benda (layar monitor), yaitu dalam bentuk menekan tombol berupa tombol angka dan huruf yang ada pada keyboard atau melakukan satu sentuhan kecil pada mouse.
Yang kemudian hasil inputan ini akan berubah bentuk menjadi informasi atau data yang seperti diharapkan manusia dengan tertampilnya informasi baru tersebut pada layar monitor atau bahkan mesin pencetak (printer).
Manusia pada umumnya tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat data dimasukkan ke dalam kotak cpu melalui keyboard. Manusia (user) selalu terfokus pada monitor/printer sebagai keluaran.
Manusia jarang sekali menyadari proses interaksi dengan komputer. Manusia barumenyadari proses interaksi tersebut saat menemukan masalah dan tidak menemukan solusi pemecahannya. Biasanya manusia menyalahkan antarmuka yang kurang inovatif, kurang menarik, kurang komunikatif.

Evaluasi adalah suatu tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas system yang dilakukan didalam laboratorium, di lapangan, atau di dalam kolaborasi dengan pengguna. Yang dievaluasi pada interaksi manusia dan komputer adalah desain dan implementasinya. Evaluasi sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan semua tahapan siklus hidup desain.
Ada 2 jenis utama dari evaluasi, yaitu yang dilaksanakan pada kondisi laboratorium dan yang dilaksanakan pada lingkungan kerja atau ‘lapangan’.
1. Dalam kondisi percobaan (Laboratory)
2. Dalam kondisi lokasi kerja sebenarnya
3. Participatory Design
Pada Kondisi Percobaan (Laboratory)
Penggunaan pengujian system ini pada ruang percobaan mempunyai beberapa kondisi diantaranya
1. Laboratorium yang bagus biasanya memiliki fasilitas perekaman audio/visual yang baik, cermin dua arah, komputer beserta perlengkapannya yang mungkin tidak ada pada lokasi kerja sebenarnya.
2. Operator bebas dari gangguan yang menghambat pekerjaan.
3. Beberapa situasi hanya dapat dilakukan di lab., seperti sistem yang akan digunakan ditempatkan pada lokasi yang berbahaya atau lokasi yang terpencil, contoh stasiun ruang angkasa.
4. Dapat memanipulasi situasi untuk memecahkan masalah dan melihat sedikit penggunaan prosedur atau membandingkan beberapa alternatif perancangan dengan situasi yang sebenarnya.
Situasi pada laboratorium tidak dapat menggambarkan situasi ruang kerja sebenarnya dan terdapat beberapa orang yang tidak bisa bekerja pada kondisi di laboratorium.


Penggunaan pengujian system ini pada lokasi kerja sebenarnya mempunyai beberapa kondisi diantaranya :
1. Tingkat gangguan yang melebihi ambang batas, tingkat-tingkat pergerakan yang besar dan interupsi yang tetap, seperti panggilan telepon menyebabkan observasi ini sulit dilakukan.
2. Situasi yang lebih “terbuka” antara system dan pengguna, dimana kondisi ini tidak ditemukan pada kondisi di laboratorium
3. Observasi pada lokasi kerja sebenarnya lebih baik dilakukan daripada di laboratorium dan gangguan-gangguan yang terjadi pada lokasi ini digunakan sebagai situasi yang mewakili situasi sebenarnya dan digunakan untuk proses penyimpanan dan pengambilan selama tugas.

            Participatory Design
o Adalah suatu pemikiran yang melibatkan keseluruhan alur perancangan dan tidak hanya proses evaluasi saja.
o Perancangan ini dilakukan pada ruang kerja yang melibatkan pengguna yang tidak hanya digunakan sebagai subyek percobaan tetapi juga sebagai anggota yang aktif dalam team perancangan.
o Argumennya adalah user dianggap ahli dalam konteks dan perancangan hanya dapat efektif pada konteks tersebut jika para ahli ini memberikan kontribusi yang aktif ke perancangan.

Mempunyai tiga karakteristik :
o Meningkatkan lingkungan kerja dan tugas. Ini membuat perancangan dan evaluasi berorientasi kerja atau konteks dibanding berorientasi system.
o Mempunyai sifat kerja sama (kolaborasi), yakni pengguna dilibatkan sebagai anggota team dan mempunyai kontribusi pada setiap tingkat perancangan.
o Mempunyai pendekatan iterative, perancangan adalah suatu subyek untuk evaluasi dan revisi pada setiap tingkatan.

            Model kognitif  (cognitive model ) merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, seperti pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemprosesan. Kategori umum dari model ini adalah komputasi, kinerja, selera komputasi, tanpa disertai pembagian yang jelas
 Model Kognitif memodelkan aspek pengguna :
- Pemahaman
- Pengetahuan
- Maksud / tujuan
- Pemrosesan
- Pemrosesan mental sebagai metode divide and conquer
- Divide:  membagi masalah menjadi beberapa upa-masalah yang memiliki kemiripan dengan masalah semula namun berukuran lebih kecil (idealnya berukuran hampir sama),
- Conquer: memecahkan (menyelesaikan) masing-masing upa-masalah (secara  rekursif), dan
- Combine: mengabungkan solusi masing-masing  masalah sehingga membentuk solusi masalah semula.

Kesimpulannya bahwa dalam analisi tugas kita harus menggambarkan suatu analisa atau tugas harus sesuai dengan fakta yang real dimana bila kita tidak sesuai dengan aturan takutnya akan timbul kesalahan yang akan berakibat fatal dan gagal.dalam analisa tuga tentu ada input,proses,dan output yang nantinya akan menghasilkan proses yang kita inginkan dan sesuai yanng diharapkan.dalam analisa tugas terdapat evaluasi yang merupakan suatu tes atas tingkat penggunaan dan fungsional sistem yang dilakukan dalam suatu pekerjaan,kemudian terdapat juga model kognitif yang merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif

Wassalamualaikum Wr'Wb

Sumber;
Teknologi,Kompasiana.com
Digilib.undip.ac.id 













 



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar