Didalam Blog ini saya akan membawakan suatu penjelasan tentang Prnsip Usability,Kemampuan yang baik dibandingkan dengan yang buruk kemudian proses UCD dan kapasitas Manusia,berikut penjelasannya ,
Prinsip Usability pada mata
kuliah Interaksi Manusia dan Komputer adalah suatu masalah optimasi penggunaan
sistem oleh pengguna. Sistem akan bekerja dengan baik apabila dipergunakan
secara maksimal oleh pengguna sehingga semua kemampuan sistem dapat
termanfaatkan secara maksimal.
Didalam Prinsip Usability terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan diantaranya Human Ability dan Human Capabilities
Human Ability
adalah suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya.
Memiliki 2 perbedaan yaitu:
HUMAN
ABILITIES BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
HUMAN ABILITIES BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
MATA (penglihatan) Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama informasi.
Konsep penglihatan pada manusia terdiri dari dua tahap yaitu
-Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
-Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
TELINGA (pendengaran)Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu:
Telinga
bagian luar (outer ear)
yang merupakan bagian yang terlihat, terdiri dari dua bagian yaitu pinna yang melekat pada
kepala, dan auditory canal
yang melewatkan gelombang suara ke telinga bagian tengah. Telinga bagian luar
ini melindungi telinga bagian dalam yang sensitif terhadap kerusakan, kotoran,
dan mempertahankan suhu yang konstan. Telinga bagian luar juga memperkuat
gelombang suara (amplify)
dari beberapa jenis suara.
Telinga
bagian tangah (middle ear)
merupakan lubang kecil yang terdiri dari tulang terkecil dalam tubuh
manusia disebut ossicles
dan terhubung dengan telinga bagian luar oleh sebuah gendang telinga yang
disebut membrane tympanic
dan dengan telinga bagian dalam oleh cochlea.
Gelombang suara dilewatkan melalui melalui auditory canal dan menggetarkan
gendang telinga dan akhirnya ke ossicles yang kemudian melewatkan getaran
tersebut ke cochlea
dan telinga bagian dalam.
Telinga
bagian dalam (inner ear)
terdapat liquid-filled
cochlea yang
memiliki sel-sel rambut halus yang disebut cilia
yang merespon getaran dari telinga bagian tengah dan mentransmisikan reaksi
kimia ke saraf auditory (pendengaran)
Suara memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
Telinga manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15 KHz.
PERABA (Touch) Peraba (touch/haptic perception) memungkinkan kita
memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita
dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas atau dingin.
Kulit
memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.
Mechanoceptor terbagi menjadi dua
kelompok berdasarkan responnya terhaap perbedaan tekanan, yaitu:
-Rapidly adapting mechanoceptor
merespon pada tekanan yang diberikan dengan cepat
-Slowly adapting mechanoceptor
merespon pada tekanan yang diberikan secara kontinyu.
Meskipun
seluruh tubuh manusia memiliki receptor, namun pada beberapa bagian memiliki
sensitivitas yang lebih dibandingkan yang lain
Aspek lain dari indera perabaan adalah
kinesthesis, yaitu kesadaran terhadap posisi tubuh dan alat gerak yang
bergantung pada jumlah receptor pada persendian. Terdapat tiga jenis
kinesthesis, yaitu:
-Rapidly adapting yang
merespon saat alat gerak bergerak kea rah tertentu
-Slowly adapting yang
merespon gerakan dan posisi statis, dan
-Positional receptor yang
hanya merespon pada keadaan statis.
UCD ( user Centered Design ) adalah
filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses
pengembangan sistem. Pendekatan UCD telah didukung berbagai teknik, metoda,
tools, procedur, dan proses yang membantu perancangan sistem interaktif yang
lebih berpusat pada pengguna. Sasaran UCD adalah lebih dari sekedar membuat
produk yang berguna.
Keterangan
gambar:
1.Memahami dan menentukan konteks pengguna
- Karakteristik pengguna yang diharapkan
- Pekerjaan yang dilakukan pengguna
- Pemecahan secara hirarki atas pekerjaan global
- Tujuan global penggunaan sistem untuk setiap kategori pengguna, termasuk karakteristik tugas yang mungkin menggangu penggunaan dalam scenario khusus, seperti frekuensi dan lama kinerja.
- Deskripsi harus mencakup alokasi aktifitas dan langkah operasional antara manusia dan sumberdaya teknologi
- Pahami lingkungan tempat pengguna akan menggunakan sistem
- Sangat penting awal langkah untuk menentukan kebutuhan sistem minimal dan optimal dengan memperhatikan
2. Menentukan kebutuhan pengguna dan Organisasi
Dalam UCD penting untuk memperluas aktivitas kebutuhan fungsional sistem dengan membuat pernyataan eksplisit kebutuhan pengguna dan organisasi, dalam hubungannya dengan konteks diskripsi penggunaan dalam hal:
• Kualitas perancangan interaksi manusia dan komputer serta workstation,
• Kualitas dan isi tugas pengguna ( termasuk alokasi tugas diantara kategori penguna yang berbeda ),
• Kinerja tugas yang efektif khususnya dalam hal transparasi aplikasi ke pengguna,
• Kerjasama dan komunikasi yang efektif diantara pengguna dan pikah ketiga yang relevan,
• Dibutuhkan kinerja sistem baru terhadap tujuan finansial.
3. Solusi perancangan yang dihasilkan
• Dengan memgunakan pengetahuan yang ada untuk mengembangkan suatu proposal solusi perancangan.
• Membuat solusi perancangan lebih konkrit ( dengan simulasi, prototipe, dll )
• Memperlihatkan prototipe ke pengguna dan mengamatinya saat melakukan tugas spesifik, dengan atau tanpa bantuan evaluatur.
• Menggunakan umpan balik untuk perbaikan rancangan,
• Mengulang proses ini sampai tujuan perancangan dipenuhi.
4. Evaluasi Perancangan terhadap kebutuhan pengguna
• Formative: menyediakan umpanbalik yang dapat digunakan untuk memperbaiki rancangan.
• Summative: melakukan penilaian apakah tujuan pengguna dan organisasi telah tercapai
1.Memahami dan menentukan konteks pengguna
- Karakteristik pengguna yang diharapkan
- Pekerjaan yang dilakukan pengguna
- Pemecahan secara hirarki atas pekerjaan global
- Tujuan global penggunaan sistem untuk setiap kategori pengguna, termasuk karakteristik tugas yang mungkin menggangu penggunaan dalam scenario khusus, seperti frekuensi dan lama kinerja.
- Deskripsi harus mencakup alokasi aktifitas dan langkah operasional antara manusia dan sumberdaya teknologi
- Pahami lingkungan tempat pengguna akan menggunakan sistem
- Sangat penting awal langkah untuk menentukan kebutuhan sistem minimal dan optimal dengan memperhatikan
2. Menentukan kebutuhan pengguna dan Organisasi
Dalam UCD penting untuk memperluas aktivitas kebutuhan fungsional sistem dengan membuat pernyataan eksplisit kebutuhan pengguna dan organisasi, dalam hubungannya dengan konteks diskripsi penggunaan dalam hal:
• Kualitas perancangan interaksi manusia dan komputer serta workstation,
• Kualitas dan isi tugas pengguna ( termasuk alokasi tugas diantara kategori penguna yang berbeda ),
• Kinerja tugas yang efektif khususnya dalam hal transparasi aplikasi ke pengguna,
• Kerjasama dan komunikasi yang efektif diantara pengguna dan pikah ketiga yang relevan,
• Dibutuhkan kinerja sistem baru terhadap tujuan finansial.
3. Solusi perancangan yang dihasilkan
• Dengan memgunakan pengetahuan yang ada untuk mengembangkan suatu proposal solusi perancangan.
• Membuat solusi perancangan lebih konkrit ( dengan simulasi, prototipe, dll )
• Memperlihatkan prototipe ke pengguna dan mengamatinya saat melakukan tugas spesifik, dengan atau tanpa bantuan evaluatur.
• Menggunakan umpan balik untuk perbaikan rancangan,
• Mengulang proses ini sampai tujuan perancangan dipenuhi.
4. Evaluasi Perancangan terhadap kebutuhan pengguna
• Formative: menyediakan umpanbalik yang dapat digunakan untuk memperbaiki rancangan.
• Summative: melakukan penilaian apakah tujuan pengguna dan organisasi telah tercapai
kesimpulannya
adalah bahwa prinsip usability berfungsi sebagai suatu sistem dimana sistem
tersebut dipergunakan secarta maksimal dehingga dapat mengoptimalkan suatu
pekerjaan pengguna,kemudian dalam prinsip usability juga terdapat human ability
dimana dia terbagi menjadi 2 yatu human ability baik dan buruk diamana human
capability merupakan alat indra manusia yang di pakai sehari-hari ,dan didalam
usabiliy juga terdapat UCD dimana UCD merupakan suatu procedure dimana UCD
harus menghasilkan suatu produk yang berguna dan menempatkan pengguna sebagai
pengembang sistem.
Wassalamualaikum Wr'Wb
Sumber ;
Scribd.com (Prinsip Usability, Kemampuan Baik & Buruk Manusia, Proses UCD, & Kapasitas Penginderaan Manusia)
Wassalamualaikum Wr'Wb
Sumber ;
Scribd.com (Prinsip Usability, Kemampuan Baik & Buruk Manusia, Proses UCD, & Kapasitas Penginderaan Manusia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar